Mengisi kemerdekaan dapat dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila merupakan cara positif dalam mengisi kemerdekaan. Nilai-nilai dalam Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang telah berkembang di masyarakat sejak zaman dulu. Oleh karena itulah, Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dan menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku bagi setiap warga negara Indonesia. Bagaimanakah sejarah lahirnya Pancasila? Bacalah bacaan berikut dengan saksama!
Peristiwa Lahirnya Pancasila_Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima asas.
Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:
Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia yang beragam. Sebuah nilai yang menunjukkan adanya perilaku dan sikap kerukunan serta kerja sama dalam masyarakat yang beragam, yaitu hidup gotong royong.
Dalam kehidupan masyarakat, kita sering menghadapi masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Perhatikanlah gambar di atas yang menunjukkan sikap kegiatan gotong royong. Kegiatan untuk membantu anggota masyarakat yang lain secara bersama-sama dan sukarela disebut bergotong royong. Kegiatan ini dilakukan atas kesadaran bahwa dalam hal tertentu, permasalahan yang dihadapi salah satu anggota masyarakat dapat dibantu dengan sukarela dan bersama-sama. Kegiatan ini menunjukkan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan secara sadar oleh masyarakat Indonesia untuk kepentingan bersama.
Dengan menggunakan gambar di atas sebagai bantuan dan informasi lain berbagai sumber, diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa saja manfaat gotong royong?
Jawab;
Manfaat gotong-royong diantaranya;
Peristiwa Lahirnya Pancasila_Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima asas.
Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.
29 Mei 1945 Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan lima dasar negara, yaitu: 1. peri kebangsaan, 2. peri kemanusiaan, 3. peri ketuhanan, 4. peri kerakyatan, dan 5. kesejahteraan rakyat. | |
31 Mei 1945 Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas: 1. persatuan 2. kekeluargaan 3. keseimbangangan lahir batin 4. musyawarah 5. keadilan rakyat | |
1 Juni 1945 Pada hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan dasar negara Republik Indonesia, yaitu: 1. internasionalisme, 2. peri kemanusiaan, 3. mufakat atau demokrasi, 4. kesejahteraan sosial, dan 5. Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara. |
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ayo Menulis!
Bacalah dengan saksama bacaan yang berjudul “Peristiwa Lahirnya Pancasila”. Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Siapa sajakah tokoh yang mengusulkan calon rumusan dasar negara Indonesia?
Jawab;
Tokoh yang mengusulkan calon rumusan dasar negara Indonesia yaitu Moh. Yamin, Dr. Soepomo, Ir. Soekarno
2. Sejak kapan istilah Pancasila dikenal? Uraikan secara singkat!
Jawab;
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, Pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
3. Dari bahasa apakah istilah Pancasila? Apakah artinya?
Jawab;
Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, Pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
4. Apa yang dibahas dalam Sidang Pertama BPUPKI?
Jawab;
Pembentukan dasar negara
5. Apakah isi pidato Ir. Soekarno pada Sidang Pertama BPUPKI?
Jawab;
Berpidato tanpa teks menyampaikan usulan dasar negara pada hari terakhir sidang.
6. Kapan dan pada peristiwa apa rumusan Pancasila disahkan?
Jawab;
Pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan Undang-Undang Dasar 19 Dasar 1945 pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 termuat isi rumusan Lima Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya di Alinesa ke IV.
Sekarang, kamu telah memahami sejarah lahirnya Pancasila. Lalu, apa makna Pancasila bagi kehidupan bangsa Indonesia yang sangat beragam ini? Bacalah bacaan berikut ini dengan saksama.
Peran Pancasila dalam Menjaga Keberagaman Bangsa
Pancasila sebagai dasar negara merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Maka, nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia. Apalagi pada dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat dan membawa banyak perubahan. Perubahan-perubahan tersebut akan bisa memengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, kita memiliki dasar yang kuat sehingga akan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan demikian, kita tidak akan kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
Masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa yang hidup dalam lingkup budayanya masing-masing. Budaya yang beraneka ragam ini menunjukkan kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Dunia makin maju dan berkembang dengan ditandai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Untuk itu, diperlukan sikap yang bijaksana dan sikap yang mau dan bersedia membuka diri dan tetap waspada menerima perkembangan dunia. Hal tersebut berarti, kita berani menerima pengaruh globalisasi dan perkembangan iptek tanpa harus kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan ukuran dan pedoman nilai dan norma untuk menyikapi pengaruh dan perkembangan iptek. Pancasila merupakan pandangan hidup yang telah menyatu di dalam kebudayaan bangsa Indonesia.
Ayo Berlatih!
Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam tabel berikut!
Peran Pancasila dalam keberagaman bangsa | ||
---|---|---|
Pancasila sebagai dasar negara merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Maka, nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia. | Pancasila merupakan ukuran dan pedoman nilai dan norma untuk menerima atu menolak pengaruh globaslisasi dan perkembangan iptek. Pancasila merupakan pandangan hidup yang telah menyatu di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. | Kita memiliki dasar yang kuat sehingga akan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan demikian, kita tidak akan kehilangan kepribadian sebagai bangsa. |
Dalam kehidupan masyarakat, kita sering menghadapi masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Perhatikanlah gambar di atas yang menunjukkan sikap kegiatan gotong royong. Kegiatan untuk membantu anggota masyarakat yang lain secara bersama-sama dan sukarela disebut bergotong royong. Kegiatan ini dilakukan atas kesadaran bahwa dalam hal tertentu, permasalahan yang dihadapi salah satu anggota masyarakat dapat dibantu dengan sukarela dan bersama-sama. Kegiatan ini menunjukkan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan secara sadar oleh masyarakat Indonesia untuk kepentingan bersama.
Dengan menggunakan gambar di atas sebagai bantuan dan informasi lain berbagai sumber, diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa saja manfaat gotong royong?
Jawab;
Manfaat gotong-royong diantaranya;
- Pekerjaan menjadi lebih ringan
- Pekerjaan menjadi cepat selesai
- Menumbuhkan sikap sukarela dan tolong menolong
- Membina hubungan sosial yang baik antar warga masyarakat
- Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
- Memupuk rasa solidaritas
2. Bagaimana ciri masyarakat Indonesia ditunjukkan melalui kebiasaan gotong royong tersebut?
Jawab;
Gotong royong dilakukan dengan rasa yang ikhlas dan sukarela untuk saling membantu satu sama lain dan lebih mengutamakan kepentingan bersama.
3. Nilai-nilai Pancasila apa sajakah yang nyata dalam gotong royong tersebut?
Jawab;
Nilai persatuan dan kesatuan
4. Berikanlah paling sedikit tiga contoh yang menunjukkan peran Pancasila dalam membina keutuhan bangsa Indonesia yang memiliki keragaman budaya.
Jawab;
- Pertama : Pancasila adalah alat pemersatu bangsa. Pancasila memperkuat persatuan bangsa Indonesi karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
- Kedua : Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia : Artinya, Pancasila diamalkan dalam hidup sehari-hari.
- Ketiga : Pancasila sebagai Keperibadian Bangsa Indonesia: Segala tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia harus sesuai Pancasila.
Kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam menuntut warganya untuk mengembangkan cara untuk menjaga keutuhan dan kerukunan warganya dengan melakukan musyawarah. Bacalah kisah berikut ini dengan saksama, lalu jawablah pertanyaan tentang kisah tersebut.
Musyawarah Mufakat untuk Mengatasi Masalah dalam Keberagaman
Desa Sukamaju mendapat dana bantuan dari pemerintah untuk perbaikan ekonomi masyarakat. Kepala Desa mengadakan rapat untuk menentukan jenis bantuan yang akan diberikan kepada warga yang tidak mampu. Pak Doni dan Pak Badu bersikeras agar semua bantuan diwujudkan dalam bentuk binatang ternak, yaitu kambing dan sapi. Pak Ali mengusulkan agar bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan dan mata pencaharian warga. Misalnya, Pak Anto sebagai peternak bebek mendapat bantuan bebek. Bu Rita penjual nasi goreng dan Bu Parmi penjual barang kelontong mendapatkan bantuan berupa uang sebagai tambahan modal usaha. Namun, usul Pak Ali ini ditentang oleh Pak Doni dan Pak Badu karena tidak sesuai dengan pendapat mereka berdua.
Jawablah pertanyaan berikut ini!
- Apakah menurutmu sikap Kepala Desa mencerminkan sikap mengutamakan musyawarah dan mufakat? Mengapa? Kepala desa telah menunjukan sikap mengutamakan musyawarah mufakat dengan mengadakan rapat untuk menentukan jenis bantuan yang akan diberikan kepada warga.
- Bagaimana pendapatmu tentang sikap Pak Doni dan Pak Badu? Pak Doni dan Pak Badu seharusnya tidak boleh memaksakan pendapatnya dan harus menghargai orang lain.
- Bagaimana pendapatmu tentang sikap Pak Ali? Pak Ali sudah menyampaikan pendapatnya dengan baik. Pak Ali memberikan penjelasan yang lengkap beserta alasan-alasan mengapa dia menyampaikan pendapat seperti itu.
- Tuliskan paling sedikit dua cara yang dapat kamu lakukan untuk menghargai orang lain! Untuk menghargai orang lain dapat dilakukan dengan : Pertama tidak memotong pembicaraan orang yang sedang menyampaikan pendapat. Kedua tidak memaksakan pendapat kita. Ketiga adalah menghrgai pendapat orang lain dan tidak boleh menganggap pendapat sendiri adalah pendapat terbaik.