Pada latihan dasar karate terdapat beberapa teknik. Salah satunya adalah teknik kihon. Secara harfiah kihon diartikan sebagai dasar atau pondasi. Kihon atau teknik dasar ini sangat penting dalam karate, terutama bagi pemula. Teknik-teknik gerakan tersebut berupa memukul, menendang, dan menangkis. Berawal dari latihan teknik dasar ini maka latihan bentuk-bentuk karate dapat disusun Langkah demi Langkah.
Kihon atau teknik dasar merupakan jiwa dari kumite. Sedangkan kumite atau perkelahian merupakan denyuk kehidupan karate. Untuk lebih memahami karate dibutuhkan adanya dedikasi yang tinggi. Hal ini dapat dimulai dari Kihon atau teknik dasar ini.
Dalam karate harus ada pembentukan seluruh tubuh, hal ini dikarenakan anggota tubuh merupakan alat atau senjata yang ampuh dan efektif. Dengan demikian, dapat difungsikan ketika kita membela diri. Agar kita dapat melakukannya, diperlukan latihan secara teratur dan terus menerus. Dan senjata dalam karate terdiri dari;
1. Tangan
Pada saat latihan tangan yaitu pada pergelangan tangan, lengan, siku, dan bahu. Koordinasikan latihan tangan ini dengan tepat agar pukulan yang dilakukan atau dihasilkan lebih baik. Dalam latihan tangan ini terdiri dari latiha kepalan tangan (seiken) dan tangan pisau (shuto).
Beberapa latihan kepalan tangan diantaranya sebagai berikut;
a. Cara membentuk Kepalan
Pada posisi tangan terbuka, lipat keempat ibu jari (kecuali ibu jari) selanjutnya, tangan dikepalkan dengan sekencang-kencangnya, sementara ibu jari ditekan keras pada jari telunjuk. Perhatikan gambar dibawah ini.
b. Kepalan Tangan (Seiken)
Posisi dalam keadaan mengepal. Pangkal jari telunjuk dan jari tengah merupakan kepala kepal atau disebut juga dengan Kento. Pada saat melakukan Seiken, pergelangan tangan dan siku harus lurus, terutama saat mengenai sasaran. Biasanya seiken digunakan untuk menyentuh daerah dada, perut, dan, wajah.
c. Kepalan Ibu Jari (Oyayubi Ipponke)
Posisi tangan tetap mengepal, ujung ibu jari ditekan keras pada tengah jari telunjuk. Daerah sasaran yang dikenai adalah telinga dan pelipis.
d. Kepalan Jari Telunjuk (Hitosashiyubi Ipponken)
Posisi tangan mengepal, sedangkan ruas jari ditinjolkan keluar. Sementara ibu jari ditekan kencang pada ujung jari telunjuk. Sasaran kepalan ini berupa pelipis, dahi, dagu, bibir bagian atas, dan titik pusar.
e. Kepalan Jari Tengah (Nakayubi Ipponken)
Posisi tangan mengepal, sementara ruas garis tengah ditonjolkan keluar. Sedangkan ibu jari ditekan kencang pada jari telunjuk. Jadi, jari tengah berada ditengah terjepit antara jari manis dan telunjuk. Sasaran kepalannya sama dengan kepalan jari telunjuk yaitu pelipis, dahi, dagu, bibir bagian atas, dan titik pusar.
f. Kepalan Dua Jari
Posisi tangan mengepal dan tonjolkan ruas jari telunjuk dan tengah. Sementara ibu jari ditekan erat pada jari telunjuk. Sasaran dari kepalan dua jari ini sama dengan sasaran kepalan jari telunjuk yaitu pelipis, dahi, dagu, bibir bagian atas, dan titik pusar.
g. Kepalan Kepala Naga
Posisi tangan mengepal, sementara ruas jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis ditonjolkan keluar. Ruas jari tengah berada lebih depan, sedangkan ibu jari ditekan erat pada ruas jari telunjuk. Daerah sasaran kepalan kepala naga adalah mata, dagun dan tenggorokan.
h. Punggung Kepalan (Uraken)
Posisi tangan mengepal. Pada bagian punggung kepalan digunakan bagian belakang Kento. Daerah sasaran punggung kepalan adalah wajah, tubuh bagian atas, dan daerah limpa kecil. Pergelangan tangan dibengkokkan ketika mengenai sasaran.
i. Kepala Palu (Tettsui)
Posisi tangan mengepal. Bagian yang digerakkan untuk mengenai sasaran adalah sisi luar dari kepalan. Ketika akan mengenai sasaran, posisi tangan seperti akan memalu. Biasanya daerah sasarannya adalah daerah perut, wajah, dan leher.
2. Kaki
Beberapa bagian kaki dapat digunakan dalam karate. Juga digunakan sebagai senjata dalam menghadapi serangan lawan. Kekuatan yang ada pada kaki lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan tangan dan kepala. Namun, terdapat kesulitan dalam penguasaan gerakan atau teknik kaki. Selain itu, gerakannya kalah cepat dari gerakan tangan.
Pada saat melakukan tendangan, posisi badan harus dijaga agar tetap seimbang. Juga kaki ditarik kembali pada posisi semula agar tidak terkena tendangan atau serangan lawan setelah melakukan tendangan. Pada gerakan kaki, kecepatan dan keseimbangan perlu dilakukan karena satu sama lain saling berhubungan. Dengan demikian, dapat menghasilkan tendangan yang baik dan sempurna.
Berikut ini adalah beberapa gerakan kaki dalam Kihon.
3. Kepala
Kepala juga dapat digunakan untuk melakukan serangan. Apabila sering dilakukan hasilnya akan kurang baik. Serangan dengan menggunakan kepala ini sangat efektif karena jaraknya dekat. Bagian kepala yang digunakan untuk melakukan serangan kepada lawan adalah kepala bagian depan, belakang, atas dan samping.
Kihon atau teknik dasar merupakan jiwa dari kumite. Sedangkan kumite atau perkelahian merupakan denyuk kehidupan karate. Untuk lebih memahami karate dibutuhkan adanya dedikasi yang tinggi. Hal ini dapat dimulai dari Kihon atau teknik dasar ini.
Dalam karate harus ada pembentukan seluruh tubuh, hal ini dikarenakan anggota tubuh merupakan alat atau senjata yang ampuh dan efektif. Dengan demikian, dapat difungsikan ketika kita membela diri. Agar kita dapat melakukannya, diperlukan latihan secara teratur dan terus menerus. Dan senjata dalam karate terdiri dari;
1. Tangan
Pada saat latihan tangan yaitu pada pergelangan tangan, lengan, siku, dan bahu. Koordinasikan latihan tangan ini dengan tepat agar pukulan yang dilakukan atau dihasilkan lebih baik. Dalam latihan tangan ini terdiri dari latiha kepalan tangan (seiken) dan tangan pisau (shuto).
Beberapa latihan kepalan tangan diantaranya sebagai berikut;
a. Cara membentuk Kepalan
Pada posisi tangan terbuka, lipat keempat ibu jari (kecuali ibu jari) selanjutnya, tangan dikepalkan dengan sekencang-kencangnya, sementara ibu jari ditekan keras pada jari telunjuk. Perhatikan gambar dibawah ini.
b. Kepalan Tangan (Seiken)
Posisi dalam keadaan mengepal. Pangkal jari telunjuk dan jari tengah merupakan kepala kepal atau disebut juga dengan Kento. Pada saat melakukan Seiken, pergelangan tangan dan siku harus lurus, terutama saat mengenai sasaran. Biasanya seiken digunakan untuk menyentuh daerah dada, perut, dan, wajah.
c. Kepalan Ibu Jari (Oyayubi Ipponke)
Posisi tangan tetap mengepal, ujung ibu jari ditekan keras pada tengah jari telunjuk. Daerah sasaran yang dikenai adalah telinga dan pelipis.
d. Kepalan Jari Telunjuk (Hitosashiyubi Ipponken)
Posisi tangan mengepal, sedangkan ruas jari ditinjolkan keluar. Sementara ibu jari ditekan kencang pada ujung jari telunjuk. Sasaran kepalan ini berupa pelipis, dahi, dagu, bibir bagian atas, dan titik pusar.
e. Kepalan Jari Tengah (Nakayubi Ipponken)
Posisi tangan mengepal, sementara ruas garis tengah ditonjolkan keluar. Sedangkan ibu jari ditekan kencang pada jari telunjuk. Jadi, jari tengah berada ditengah terjepit antara jari manis dan telunjuk. Sasaran kepalannya sama dengan kepalan jari telunjuk yaitu pelipis, dahi, dagu, bibir bagian atas, dan titik pusar.
f. Kepalan Dua Jari
Posisi tangan mengepal dan tonjolkan ruas jari telunjuk dan tengah. Sementara ibu jari ditekan erat pada jari telunjuk. Sasaran dari kepalan dua jari ini sama dengan sasaran kepalan jari telunjuk yaitu pelipis, dahi, dagu, bibir bagian atas, dan titik pusar.
g. Kepalan Kepala Naga
Posisi tangan mengepal, sementara ruas jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis ditonjolkan keluar. Ruas jari tengah berada lebih depan, sedangkan ibu jari ditekan erat pada ruas jari telunjuk. Daerah sasaran kepalan kepala naga adalah mata, dagun dan tenggorokan.
h. Punggung Kepalan (Uraken)
Posisi tangan mengepal. Pada bagian punggung kepalan digunakan bagian belakang Kento. Daerah sasaran punggung kepalan adalah wajah, tubuh bagian atas, dan daerah limpa kecil. Pergelangan tangan dibengkokkan ketika mengenai sasaran.
Posisi tangan mengepal. Bagian yang digerakkan untuk mengenai sasaran adalah sisi luar dari kepalan. Ketika akan mengenai sasaran, posisi tangan seperti akan memalu. Biasanya daerah sasarannya adalah daerah perut, wajah, dan leher.
2. Kaki
Beberapa bagian kaki dapat digunakan dalam karate. Juga digunakan sebagai senjata dalam menghadapi serangan lawan. Kekuatan yang ada pada kaki lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan tangan dan kepala. Namun, terdapat kesulitan dalam penguasaan gerakan atau teknik kaki. Selain itu, gerakannya kalah cepat dari gerakan tangan.
Pada saat melakukan tendangan, posisi badan harus dijaga agar tetap seimbang. Juga kaki ditarik kembali pada posisi semula agar tidak terkena tendangan atau serangan lawan setelah melakukan tendangan. Pada gerakan kaki, kecepatan dan keseimbangan perlu dilakukan karena satu sama lain saling berhubungan. Dengan demikian, dapat menghasilkan tendangan yang baik dan sempurna.
Berikut ini adalah beberapa gerakan kaki dalam Kihon.
a. Punggung Kaki (Haisoku)
Gerakan tendangan dilakukan dengan menggunakan punggung kaki. Sebelum melakukan tendangan, terlebih dahulu jari-jari kaki ditegangkan dan pergelangan tangan dikencangkan. Daerah sasaran tendangan ini adalah kaki, wajah, perut, dan tulang rusuk.
b. Tulang Kering
Tulang kering dapat digunakan untuk menyerang lawan. Agar hasilnya baik, lakukan latihan secara teratur. Biasanya digunakan untuk menyerang pada daerah kaki, juga untuk menangkis serangan lawan.
c. Tumit (Kakato)
Tendangan ke arah lawan dapat juga menggunakan tumit. Lawan biasanya sudah jatuh. Juga digunakan untuk melakukan tendangan ke arah belakang. Tendangan menggunakan tumit dilakukan pada daerah wajah dan perut.
d. Lutut (Hisa)
Bagian kaki yang digunakan untuk menyerang lawan diantaranya lutut. Serangan dengan lutut ini biasanya dilakukan pada jarak dekat dan kekuatannya bertumpu pada otot paha. Gerakan lutut juga digunakan untuk menangkis serangan lawan. Daerah sasaran lutut adalah kaki, perut, wajah, dan selangkangan.
e. Ujung Telapak Kaki (Chusoka) dan Lekukan Telapak Kaki (Teisoku)
Ujung-ujung telapak kaki dapat digunakan untuk melakukan serangan. Sebelumnya jari-jari kaki ditekuk ke atas. Dengan kekuatan yang ada pada kaki dapat melakukan tendangan dengan baik. Daerah sasarannya adalah perut, dagu, pangkal kaki, rusuk dan wajah.
Sama halnya dengan menggunakan ujung telapak kaki, lekukan telapak kaki juga bisa digunakan untuk menendang atau menangkis serangan lawan. Daerah sasaran untuk tendangan ini adalah perut dan lengan.
f. Kaki Pisau (Sokuto)
Pada saat melakukan tendangan, posisi ibu jari diangkat dan jari yang lainnya ditegangkan ke arah bawah, sedangkan pergelangan kaki ditekuk dan menghadap ke depan. Kaki pisau ini dapat digunakan untuk melakukan tendangan pada daerah lutut, perut, rusuk, dan dagu.
Kepala juga dapat digunakan untuk melakukan serangan. Apabila sering dilakukan hasilnya akan kurang baik. Serangan dengan menggunakan kepala ini sangat efektif karena jaraknya dekat. Bagian kepala yang digunakan untuk melakukan serangan kepada lawan adalah kepala bagian depan, belakang, atas dan samping.