Ada beragam budaya di Indonesia. Keragaman budaya terjadi di antaranya karena masyarakat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Ada sebuah daerah yang memiliki keunikan budaya berupa rumah betang. Di daerah manakah itu? Ayo kita cari tahu.
Dalam tradisi Dayak, rumah betang—dan hutan—adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan. Seperti jika kita mengucapkan kata “kampung”, “pulang”, “rumah”; rumah betanglah yang diingat oleh masyarakat Dayak. Bagi mereka, rumah betang juga merupakan pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat dan bertradisi. Di rumah betanglah tradisi Dayak terpelihara. Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin terbakar. Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang terpanjang dan tertua di seantero Kalimantan itu. Masyarakat bersedih karena kehilangan tempat tinggal. Lebih dari itu, masyarakat Kalimantan bersedih karena rumah betang uluk palin merupakan cagar budaya yang sangat penting.
Bentuk rumah adat setiap suku bangsa menyesuaikan kondisi lingkungan alam sekitarnya. Rumah adat Kalimantan biasanya berupa rumah panggung untuk menghindari serangan hewan-hewan liar. Bagaimana dengan rumah adat di daerahmu?
1. Di mana letak rumah betang uluk palin?
Jawaban: Rumah betang uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
2. Rumah adat suku bangsa manakah itu?
Jawaban: Rumah betang merupakan rumah adat suku bangsa Dayak.
3. Berapa ukuran rumah betang uluk palin?
Jawaban: Berdasarkan teks, rumah betang uluk palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.
4. Berapa penghuni rumah betang uluk palin?
Jawaban: Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
5. Apa arti penting rumah betang uluk palin bagi masyarakat Dayak?
Jawaban: Bagi masyarakat Dayak, rumah betang Uluk Palin merupakan bagian terpenting dari kehidupan dan tempat mereka pulang.
6. Apa yang kemudian terjadi pada rumah betang uluk palin?
Jawaban: Rumah betang uluk palin tertimpa musibah kebakaran pada tanggal 13 September 2014 dan tak ada yang tersisa akibat kebakaran itu.
Ayo Berdiskusi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi bersama teman-teman kelompokmu.
1. Ceritakanlah secara singkat peristiwa pada teks “Rumah Betang Uluk Palin”.
Daerah Jawa Tengah memiliki rumah adat yaitu Rumah Joglo. Pada umumnya Rumah joglo memiliki jumlah tiang sejumlah 16 dimana tiang penyangga atap utama, disebut soko guru, tiang penyangga bagian luar disebut soko rowo, dan iang-tiang menyangga atap bagian paling luar setelah soko rowo disebut soko emper. Ada dua bagian utama pada RUmah Joglo yaitu Pendopo dan rumah bagian dalam. Pendopo merupakan tempat untuk menerima tamu. Bentuk atap rumah joglo terdiri dari dua bidang, segitiga serta trapesium. Pada umumnya masyarakat membangun rumah Joglo dengan gaya Joglo Limasan, Joglo Sinom, Joglo Jompongan, Joglo Pangrawit.
Rumah adat merupakan salah satu keragaman budaya di Indonesia. Adakah keragaman lain dalam budaya Indonesia? Ayo, bacalah teks berikut.
Ayo Membaca
1. Bahasa Daerah
Setiap suku bangsa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan demikian, keragaman suku menghasilkan bahasa yang beragam. Perhatikan contoh keragaman kata akibat keragaman bahasa daerah berikut.
Keragaman bahasa daerah tidak menimbulkan masalah antarsuku bangsa. Hal ini karena dalam komunikasi antarsuku bangsa digunakan bahasa Indonesia yang telah mampu mempersatukan perbedaan bahasa daerah.
2. Rumah Adat
Hampir setiap suku bangsa mempunyai bentuk rumah sebagai tempat tinggalnya yang berbeda-beda. Bangunan rumah setiap suku bangsa disesuaikan dengan kondisi alam. Nama rumah adat setiap daerah pun berbeda. Berikut nama beberapa rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia.
3. Pakaian Adat
Pakaian adat tradisional Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki negara Indonesia. Banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia maka banyak pula baju adat yang dimiliki oleh setiap suku di seluruh provinsi Indonesia. Pakaian adat di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan atau dalam mengenakan pakaian adat tersebut. Berikut beberapa nama pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
4. Kesenian Daerah
Kesenian daerah di wilayah Indonesia sangat beragam. Setiap suku bangsa memiliki kesenian khas terdiri atas tari-tarian dan lagu daerah. Berikut beberapa nama tari dari berbagai daerah di Indonesia.
Lagu Daerah
Itulah contoh keragaman budaya yang ada dalam masyarakat Indonesia. Semua itu merupakan kekayaan negara Indonesia yang sangat dikagumi negara lain. Indonesia memang memiliki masyarakat majemuk. Namun demikian, masyarakat Indonesia tetap hidup rukun, saling menghormati, dan bertoleransi antarwarga masyarakat. Masih banyak keragaman masyarakat Indonesia lainnya.
Selain keragaman budaya, ada berbagai jenis usaha dan kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Apa sajakah itu?
Kita mengenal berbagai bentuk kegiatan manusia dalam mengolah sumber daya alam untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jenis usaha bidang produksi yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam (hewan dan tumbuhan) disebut usaha agraris. Jenis usaha yang termasuk bidang agraris (pertanian dalam arti luas) antara lain persawahan, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan.
Umumnya, usaha persawahan dan perkebunan dilakukan di daerah perdesaan karena tanahnya masih luas. Namun, sekarang kita dapat melakukan usaha penanaman pada lahan sempit, misalnya dengan cara hidroponik (penanaman dengan media air) atau vertikultur (cara bercocok tanam dengan menempatkan media tanam dalam wadah yang disusun secara vertikal). Tanah pertanian ditanami sayur-mayur, buah-buahan, dan palawija. Lahan pertanian juga dimanfaatkan untuk perkebunan. Tanaman perkebunan di antaranya cengkih, teh, karet, cokelat, tembakau, kopi, dan kelapa sawit.
Usaha di bidang peternakan membutuhkan lahan yang luas. Hewan-hewan yang diternakkan antara lain sapi, kambing, domba, itik, dan ayam. Selain itu, ada juga peternakan ulat sutra. Kepompong ulat sutra dapat menghasilkan serat bahan baku kain sutra.
Kegiatan pertanian lainnya adalah perikanan. Usaha di bidang perikanan dapat dilakukan di daerah pantai atau bendungan/waduk. Akan tetapi, ada juga usaha perikanan yang memanfaatkan kolam-kolam di lahan persawahan.
Ada pula jenis usaha lain yang memanfaatkan secara langsung sumber daya alam. Jenis usaha ini disebut bidang usaha ekstraktif. Dalam bidang usaha ekstraktif, kita hanya mengambil sumber daya alam tanpa harus mengolahnya terlebih dahulu. Bidang usaha ekstraktif yaitu berburu, pertambangan, dan penebangan hutan.
Rumah Betang Uluk Palin
Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi 5-6 meter, dan memiliki 53 bilik rumah. Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga. Tidak diketahui persis pada tahun berapa rumah betang ini pertama kali dibangun. Namun, diperkirakan rumah ini pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun 1800-an. Kemudian, rumah betang ini pernah diperbaiki pada 1940-an karena kebakaran. Rumah betang ini juga telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.Dalam tradisi Dayak, rumah betang—dan hutan—adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan. Seperti jika kita mengucapkan kata “kampung”, “pulang”, “rumah”; rumah betanglah yang diingat oleh masyarakat Dayak. Bagi mereka, rumah betang juga merupakan pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat dan bertradisi. Di rumah betanglah tradisi Dayak terpelihara. Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin terbakar. Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang terpanjang dan tertua di seantero Kalimantan itu. Masyarakat bersedih karena kehilangan tempat tinggal. Lebih dari itu, masyarakat Kalimantan bersedih karena rumah betang uluk palin merupakan cagar budaya yang sangat penting.
Bentuk rumah adat setiap suku bangsa menyesuaikan kondisi lingkungan alam sekitarnya. Rumah adat Kalimantan biasanya berupa rumah panggung untuk menghindari serangan hewan-hewan liar. Bagaimana dengan rumah adat di daerahmu?
1. Di mana letak rumah betang uluk palin?
Jawaban: Rumah betang uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
2. Rumah adat suku bangsa manakah itu?
Jawaban: Rumah betang merupakan rumah adat suku bangsa Dayak.
3. Berapa ukuran rumah betang uluk palin?
Jawaban: Berdasarkan teks, rumah betang uluk palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.
4. Berapa penghuni rumah betang uluk palin?
Jawaban: Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
5. Apa arti penting rumah betang uluk palin bagi masyarakat Dayak?
Jawaban: Bagi masyarakat Dayak, rumah betang Uluk Palin merupakan bagian terpenting dari kehidupan dan tempat mereka pulang.
6. Apa yang kemudian terjadi pada rumah betang uluk palin?
Jawaban: Rumah betang uluk palin tertimpa musibah kebakaran pada tanggal 13 September 2014 dan tak ada yang tersisa akibat kebakaran itu.
Ayo Berdiskusi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi bersama teman-teman kelompokmu.
1. Ceritakanlah secara singkat peristiwa pada teks “Rumah Betang Uluk Palin”.
- Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
- Diperkirakan Rumah Betang Uluk Palin pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun 1800-an.
- Rumah betang telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
- Bagi masyarakat Dayak, Rumah Betang Uluk Palin merupakan rumah pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat dan bertradisi.
- Pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin terbakar.
- Rumah betang dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
- Rumah Betang bentuknya memanjang serta terdapat sebuah tangga dan pintu masuk ke dalam Betang.
- Betang yang dibangun tinggi dari permukaan tanah untuk menghindari musuh, binatang buas, ataupun banjir.
- Rumah betang Uluk Palin tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
- Hampir semua Rumah Betang dapat ditemui di pinggiran sungai-sungai besar yang ada di Kalimantan.
- Dalam tradisi Dayak, rumah betang dan hutan adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan.
- Bagi suku dayak rumah betang juga merupakan pemersatu.
- Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
Daerah Jawa Tengah memiliki rumah adat yaitu Rumah Joglo. Pada umumnya Rumah joglo memiliki jumlah tiang sejumlah 16 dimana tiang penyangga atap utama, disebut soko guru, tiang penyangga bagian luar disebut soko rowo, dan iang-tiang menyangga atap bagian paling luar setelah soko rowo disebut soko emper. Ada dua bagian utama pada RUmah Joglo yaitu Pendopo dan rumah bagian dalam. Pendopo merupakan tempat untuk menerima tamu. Bentuk atap rumah joglo terdiri dari dua bidang, segitiga serta trapesium. Pada umumnya masyarakat membangun rumah Joglo dengan gaya Joglo Limasan, Joglo Sinom, Joglo Jompongan, Joglo Pangrawit.
Rumah adat merupakan salah satu keragaman budaya di Indonesia. Adakah keragaman lain dalam budaya Indonesia? Ayo, bacalah teks berikut.
Ayo Membaca
Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah Indonesia
Kekayaan budaya Indonesia karena berbagai suku bangsa yang ada. Kekayaan itu beragam bentuknya. Beberapa di antaranya berbentuk bahasa daerah, rumah tradisional, pakaian adat, dan kesenian daerah berupa taritarian, alat musik, lagu-lagu, dan upacara adat. Semua budaya tersebut menjadi ciri khas tiap-tiap daerah. Berikut contoh budaya daerah di Indonesia.1. Bahasa Daerah
Setiap suku bangsa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan demikian, keragaman suku menghasilkan bahasa yang beragam. Perhatikan contoh keragaman kata akibat keragaman bahasa daerah berikut.
Bahasa Indonesia | Bahasa Jawa | Bahasa Sunda |
---|---|---|
Saya | Aku, kula | Abdi |
Kamu | Kowe, panjenengan | anjeun, maneh |
Rumah | Omah, griya | imah, bumi |
Berjalan | Mlaku, mlampah | mapan, leumpang |
Duduk | Lungguh, lenggah | calik |
Membaca | Maca, maos | maos, maca |
Menulis | Nulis, nyerat | Nulis, nyerat |
2. Rumah Adat
Hampir setiap suku bangsa mempunyai bentuk rumah sebagai tempat tinggalnya yang berbeda-beda. Bangunan rumah setiap suku bangsa disesuaikan dengan kondisi alam. Nama rumah adat setiap daerah pun berbeda. Berikut nama beberapa rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia.
No. | Rumah Adat | Daerah |
---|---|---|
1. | Rumoh Aceh, Rumah Krong Bade | Aceh |
2. | Rumah Balai Batak Toba, Rumah Bolon | Sumatra Utara |
3. | Rumah Gadang | Sumatra Barat |
4. | Balai Salaso Jatuh atau Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Rumah Melayu Atap Belah Bubung, Rumah Melayu Atap Lipat Kajang, dan Rumah Melayu Atap Lontik | Riau |
5. | Rumah Melayu Atap Limas Potong | Kepulauan Riau |
6. | Rumah Panggung | Jambi |
7. | Rumah Bubungan Lima | Bengkulu |
8. | Rumah Limas | Sumatra Selatan |
9. | Rumah Rakit dan rumah Limas | Bangka Belitung |
10. | Rumah Nuwou Sesat | Lampung |
11. | Rumah Kasepuhan | Jawa Barat |
12. | Rumah Adat Badui | Banten |
13. | Rumah Kebaya dan Rumah Gudang | DKI Jakarta |
14. | Rumah Joglo | Jawa Tengah |
15. | Rumah Joglo | DI Yogyakarta |
16. | Rumah Joglo | Jawa Timur |
17. | Rumah Panjang | Kalimantan Barat |
18. | Rumah Betang | Kalimantan Tengah |
19. | Rumah Baloy | Kalimantan Utara |
20. | Rumah Lamin | Kalimantan Timur |
21. | Rumah Banjar | Kalimantan Selatan |
22. | Gapura Candi Bentar | Bali |
23. | Laikas | Sulawesi Utara |
24. | Rumah Adat Doloupa | Gorontalo |
25. | Souraja atau Rumah Raja atau Rumah Besar, Rumah Tambi | Sulawesi Tengah |
26. | Rumah Adat Mandar | Sulawesi Barat |
27. | Rumah Adat Tongkonan | Sulawesi Selatan |
28. | Rumah Adat Buton atau Rumah Adat Banua Tada | Sulawesi Tenggara |
29. | Dalam Loka Samawa | Nusa Tenggara Barat |
30. | Sao Ata Mosa Lakitana | Nusa Tenggara Timur |
31. | Rumah Baileo | Maluku |
32. | Rumah Baileo | Maluku Utara |
33. | Honai | Papua Barat |
34. | Honai | Papua |
Pakaian adat tradisional Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki negara Indonesia. Banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia maka banyak pula baju adat yang dimiliki oleh setiap suku di seluruh provinsi Indonesia. Pakaian adat di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan atau dalam mengenakan pakaian adat tersebut. Berikut beberapa nama pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
No. | Nama Pakaian Adat | Daerah Asal |
---|---|---|
1. | Elee Balang | Aceh |
2. | Ulos | Sumatra Utara |
3. | Bundo Kanduang | Sumatra Barat |
4. | Pakaian Tradisional Melayu | Riau |
5. | Teluk Belanga | Kepulauan Riau |
6. | Aesan Gede | Sumatra Selatan |
7. | Paksian | Bangka Belitung |
8. | Kebaya | Jawa Barat |
9. | Baju Pangsi | Banten |
10. | Kebaya | Jawa Tengah |
11. | Kebaya Ksatrian | D.I Yogyakarta |
12. | Pesa’an | Jawa Timur |
13. | Perang | Kalimantan Barat |
14. | Pengantian Bagajah Gamuling Baular Lulut | Kalimantan Selatan |
15. | Kulavi (Donggala) | Sulawesi Utara |
16. | Baju Nggembe | Sulawesi Tengah |
17. | Baju Bodo | Sulawesi Selatan |
18. | Baju Cele | Maluku |
19. | Pakaian Manteren Lamo | Maluku Utara |
Kesenian daerah di wilayah Indonesia sangat beragam. Setiap suku bangsa memiliki kesenian khas terdiri atas tari-tarian dan lagu daerah. Berikut beberapa nama tari dari berbagai daerah di Indonesia.
No. | Tarian | Daerah |
---|---|---|
1. | Tari Seudati, Tari Saman Meusekat | Aceh |
2. | Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor | Sumatra Utara |
3. | Tari Piring, Tari Payung | Sumatra Barat |
4. | Tari Tandak, Tari Makan Sirih | Riau |
5. | Tari Joget Lambak | Kepulauan Riau |
6. | Tari Sekapur Sirih, Tari Selampir Delapan | Jambi |
7. | Tari Andun, Tari Bidadari Teminang Anak | Bengkulu |
8. | Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek | Sumatra Selatan |
9. | Tari Campak | Bangka Belitung |
10. | Tari Jangget, Tari Melinting, Tari Badana | Lampung |
11. | Tari Jaipong, Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak | Jawa Barat |
12. | Tari Merak, Tari Cokek | Banten |
13. | Tari Topeng, Tari Yopong | DKI Jakarta |
14. | Tari Serimpi, Tari Blambang Cakil, Tari Gambyong | Jawa Tengah |
15. | Tari Golek Menak, Tari Bedhaya | DI Yogyakarta |
16. | Tari Remong, Tari Reog Ponorogo, Tari Padang Wulan | Jawa Timur |
17. | Tari Monong, Tari Zapin Tembung | Kalimantan Barat |
18. | Tari Tambun dan Bungai, Tari Balean Dadas | Kalimantan Tengah |
19. | Tarian Kancet Ledo | Kalimantan Utara |
20. | Tari Gong, Tari Perang | Kalimantan Timur |
21. | Tari Baksa Kembang, Tari Radab Rahayu | Kalimantan Selatan |
22. | Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet | Bali |
23. | Tari Maengket, Tari Polo | Sulawesi Utara |
24. | Tari Saronde | Gorontalo |
25. | Tari Lumense, Tari Moduai, Tari Peule Cinde | Sulawesi Tengah |
26. | Tari Toerang Batu | Sulawesi Barat |
27. | Tari Kipas, Tari Bosara | Sulawesi Selatan |
28. | Tari Balumpa, Tari Dinggu | Sulawesi Tenggara |
29. | Tari Mpa Lenggogo, Tari Gandrung | Nusa Tenggara Barat |
30. | Tari Perang, Tari Caci, Tari Gawi | Nusa Tenggara Timur |
31. | Tari Lenso, Tari Cakelele | Maluku |
32. | Tari Perang, Tari Nahar Ilaa | Maluku Utara |
33. | Tari Suanggi, Tari Perang Papua | Papua Barat |
34. | Tari Selamat Datang, Tari Musyoh | Papua |
Lagu Daerah
No. | Lagu-lagu Daerah | Daerah |
---|---|---|
1. | Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit | Aceh |
2. | Dago Inang Sarge, Sigulempong, Sinanggar Tulo | Sumatra Utara |
3. | Ayam Den Lapeh, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato | Sumatra Barat |
4. | Lancang Kuning, Soleram, Laksmana Raja di Laut | Riau |
5. | Pak Ngah Belek, Segantang Lada | Kepulauan Riau |
6. | Dodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, Timang-Timang Anakku Sayang | Jambi |
7. | Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile | Bengkulu |
8. | Yok Miak | Sumatra Selatan |
9. | Lalan Belek, Sungai Suci, Umang-umang | Bangka Belitung |
10. | Adi-adi Laun Lambar, Sang Bumi Ghuwai Jughai, Penyandangan | Lampung |
11. | Manuk Dadali, Pileuleuyan, Tokecang | Jawa Barat |
12. | Dayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong Sarakah | Banten |
13. | Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel Ondel, | DKI Jakarta |
14. | Bapak Pucung, Gambang Suling, Gundhul Pacul | Jawa Tengah |
15. | Pitik Tukung, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah | DI Yogyakarta |
16. | Cublak-Cublak Suweng, Rek Ayo Rek, Tanduk Majeng | Jawa Timur |
17. | Cik Cik Periuk, Aek Kapuas, Kapal Belon | Kalimantan Barat |
18. | Kalayar, Oh Indang Oh Apang, Tumpi Wayu | Kalimantan Tengah |
19. | Bebalon, Pinang Sendawar dan Tuyang | Kalimantan Utara |
20. | Indung-Indung, Oh Adingkoh | Kalimantan Timur |
21. | Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat | Kalimantan Selatan |
22. | Janger, Macepet Cepetan, Meyong-Meyong | Bali |
23. | O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo | Sulawesi Utara |
24. | Tahuli Li Mama, Moholunga, Binde Biluhuta, Dabu- Dabu | Gorontalo |
25. | Tondok Kadadiangku, Tope Gugu | Sulawesi Tengah |
26. | Tenggang Tenggang Lopi | Sulawesi Barat |
27. | Anging Mamiri, Marencong-rencong, Pakarena | Sulawesi Selatan |
28. | Peia Tawa-Tawa, Tana Wolio | Sulawesi Tenggara |
29. | Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda | Nusa Tenggara Barat |
30. | Anak Kambing Saya, Bolelebo, Potong Bebek Angsa | Nusa Tenggara Timur |
31. | Buka Pintu, Burung Kakatua, Waktu Hujan Sore-sore | Maluku |
32. | Una Kapita | Maluku Utara |
33. | Apuse, Yamko Rambe Yamko | Papua Barat |
34. | E Mambo Simbo, Sajojo | Papua |
Selain keragaman budaya, ada berbagai jenis usaha dan kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Apa sajakah itu?
Jenis Usaha dengan Mengolah Sumber Daya Alam
Untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat melakukan berbagai usaha. Berbagai kegiatan dan jenis usaha yang dilakukan menghasilkan barang dan jasa. Salah satu jenis usaha di masyarakat yaitu mengolah sumber daya alam dari lingkungan.Kita mengenal berbagai bentuk kegiatan manusia dalam mengolah sumber daya alam untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jenis usaha bidang produksi yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam (hewan dan tumbuhan) disebut usaha agraris. Jenis usaha yang termasuk bidang agraris (pertanian dalam arti luas) antara lain persawahan, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan.
Umumnya, usaha persawahan dan perkebunan dilakukan di daerah perdesaan karena tanahnya masih luas. Namun, sekarang kita dapat melakukan usaha penanaman pada lahan sempit, misalnya dengan cara hidroponik (penanaman dengan media air) atau vertikultur (cara bercocok tanam dengan menempatkan media tanam dalam wadah yang disusun secara vertikal). Tanah pertanian ditanami sayur-mayur, buah-buahan, dan palawija. Lahan pertanian juga dimanfaatkan untuk perkebunan. Tanaman perkebunan di antaranya cengkih, teh, karet, cokelat, tembakau, kopi, dan kelapa sawit.
Usaha di bidang peternakan membutuhkan lahan yang luas. Hewan-hewan yang diternakkan antara lain sapi, kambing, domba, itik, dan ayam. Selain itu, ada juga peternakan ulat sutra. Kepompong ulat sutra dapat menghasilkan serat bahan baku kain sutra.
Kegiatan pertanian lainnya adalah perikanan. Usaha di bidang perikanan dapat dilakukan di daerah pantai atau bendungan/waduk. Akan tetapi, ada juga usaha perikanan yang memanfaatkan kolam-kolam di lahan persawahan.
Ada pula jenis usaha lain yang memanfaatkan secara langsung sumber daya alam. Jenis usaha ini disebut bidang usaha ekstraktif. Dalam bidang usaha ekstraktif, kita hanya mengambil sumber daya alam tanpa harus mengolahnya terlebih dahulu. Bidang usaha ekstraktif yaitu berburu, pertambangan, dan penebangan hutan.