Nama-nama Hari akhir dan Peristiwa setelah Hari Kiamat

Iman secara bahasa berarti percaya. Iman menurut istilah berarti meyakini sepenuh hati yang diucapkan secara lisan dan diwujudkan dalam perbuatan. Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa suatu saat dunia beserta isinya akan berakhir atau hancur serta manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku. Iman kepada hari akhir merupakan salah satu rukun iman. Selain itu, iman kepada hari akhir termasuk sendi-sendi keimanan yang sangat mendasar dalam akidah Islam. Seseorang yang tidak mempercayai hari akhir tidak termasuk orang yang beriman. Oleh karena itu, jika mengaku sebagai orang beriman, Anda harus beriman kepada Allah, malaikat Allah, kitab Allah, rasul Allah, dan qada serta qadar Allah. (Ensiklopedi Islam 3.1993. Halaman 61)

Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada permulaan dan ada akhir. Beberapa waktu yang lalu Anda bertemu dan berkumpul dengan teman-teman sekelas, tetapi suatu saat pasti akan berpisah. Saat ini Anda selalu bersama ibu atau bapak dan suatu saat, cepat atau lambat akan berpisah dengan mereka. Begitu juga kehidupan di dunia ini, ada awal dan ada akhir. Anda tidak akan selamanya hidup di dunia. Suatu saat Anda akan meninggalkan dunia dan seluruh isinya.

Hidup di dunia hanya sementara bukan selamanya. Hidup di dunia bagaikan seseorang yang naik kendaraan. Ada permulaan dan ada tujuan akhir. Agar selamat dalam perjalanan, Anda harus mematuhi aturan-aturan yang ada. Al-Qur’an merupakan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Rambu-rambu yang ada dalam Al-Qur’an harus ditaati jika seseorang ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat. Selama hidup di dunia manusia harus mencari bekal sebanyak-banyaknya agar tidak menyesal ketika sampai di tempat tujuan. Banyak orang yang merugi karena mengira dunia adalah tujuan akhir sehingga mereka mengira kesuksesan di dunia adalah segalanya. Mereka mengejar kehidupan di dunia dan melupakan bahwa ada kehidupan setelah kehidupan di dunia.

Pada Al-Qur’an surat al-A’la [87]: (16–19) menjelaskan bahwa orang-orang kafir memilih kehidupan dunia yang tidak kekal. Mereka mengabaikan kehidupan akhirat yang kekal. Suatu tindakan yang tidak patut ditiru oleh orang-orang beriman. Orang-orang kafir yang memilih kehidupan dunia akan menyesal di akhirat kelak. Mereka akan mendapat balasan yang sesuai dengan perbuatannya. Tidak ada seorang pun yang mengetahui dengan pasti waktu kedatangan hari akhir. Bahkan, Nabi Muhammad saw. juga tidak mengetahui dengan pasti waktu kedatangan hari akhir.

Waktu kedatangan hari akhir merupakan rahasia Allah Swt. Akan tetapi, hari akhir pasti datang. Hal tersebut dapat diketahui dari ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hari akhir. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hari akhir. Selain ayat Al- Qur’an, Anda juga dapat belajar menemukan penjelasan hari akhir dalam hadis rasul-Nya. Waktu pasti kedatangan hari akhir yang masih menjadi rahasia Allah Swt. hendaknya dapat mengantarkan manusia agar senantiasa menjalankan perintah-Nya. Selain menjalankan perintah Allah Swt., larangan-Nya juga harus dijauhi.

Tanda-Tanda Kiamat
Tanda-tanda kiamat dibagi menjadi dua, yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar kiamat. Tanda-tanda kecil kiamat menandakan bahwa kiamat sudah dekat.

Tanda-tanda kecil kiamat antara lain sebagai berikut.
  1. Ilmu agama sudah dianggap tidak penting lagi.
  2. Tersebarnya perzinaan.
  3. Minuman keras merajalela.
  4. Fitnah muncul di mana-mana.
  5. Hamba sahaya perempuan dikawini tuannya.
Munculnya tanda-tanda besar kiamat menandakan bahwa kiamat sudah sangat dekat. Adapun tanda-tanda besar kiamat antara lain sebagai berikut.
  1. Rusaknya Kakbah.
  2. Matahari terbit dari barat.
  3. Keluarnya Imam Mahdi.
  4. dMunculnya binatang ajaib yang bisa berbicara.
  5. Keluarnya bangsa Yakjuj dan Makjuj.
Nama-Nama Hari Akhir
Hari akhir memiliki nama lain yang cukup banyak. Minimal ada 29 nama lain hari akhir. Nama-nama hari akhir yang diberikan oleh Allah menggambarkan keadaan hari kiamat hingga saat manusia dibangkitkan, dihisab, dan mendapat balasan dari Allah Swt. Nama-nama hari akhir sebagai berikut.
  1. Yaumul Qiya-mah, hari kiamat.
  2. Yaumur Ra-jifah, hari lindu besar.
  3. Yaumus Sa-‘iqah, hari keguncangan.
  4. Yaumuz Zalzalah, hari keguncangan/keruntuhan.
  5. Yaumul H. a-qqah, hari kepastian.
  6. Yaumul Qa-ri‘ah, hari keributan.
  7. Yaumul Akhir, hari akhir.
  8. Yaumut Ta-mmah, hari bencana agung.
  9. Yaumul ‘Asi - r, hari sulit.
  10. Yaumun la - raiba fi-hi, hari yang tidak ada lagi keraguan padanya.
  11. Yaumul Ba‘s . , hari kebangkitan.
  12. Yaumut Tagabun, hari terbukanya segala keguncangan.
  13. Yaumun Nusyu-r, hari kebangkitan.
  14. Yaumut Tana-d, hari panggilan.
  15. Yaumul Mi - za-n, hari pertimbangan.
  16. Yaumun latajzi- nafsun an nafsin syaian, hari yang tidak dapat seseorang diberi ganjaran oleh yang lain sedikit pun.
  17. Yaumul Jam‘i, hari pengumpulan.
  18. Yaumul Fasl, hari pemisahan.
  19. Yaumul Wa-qi‘ah, hari kejatuhan.
  20. Yaumul Mahsyar, hari berkumpul.
  21. Yaumud Din, hari keputusan.
  22. Yaumut. Talaq, hari pertemuan.
  23. Yaumul Jaza-’, hari pembalasan.
  24. Yaumul ‘Ard., hari pertontonan.
  25. Yaumul Gasyiyah, hari pembalasan.
  26. Yaumul Khulud, hari yang kekal.
  27. Yaumul Khizyi, hari kehinaan.
  28. Yaumul Wa‘i - d, hari ancaman.
  29. Yaumul .Hisab, hari perhitungan.
Peristiwa setelah Hari Kiamat
Setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan lagi, yaitu kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat dimulai setelah terjadinya hari kiamat. Pada hari kiamat seluruh makhluk ciptaan Allah Swt. mati. Allah Swt., Zat Yang Mahakekal tetap abadi selama-lamanya meskipun seluruh makhluk hancur binasa. Setelah Malaikat Israfil meniup nafiri atas perintah Allah Swt. dibangkitkannya nyawa seluruh manusia yang telah terkubur bermiliar tahun yang lalu.

Keadaan manusia setelah dibangkitkan berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Ada yang dibangkitkan dengan wajah berseri-seri dan ada yang dibangkitkan dengan wajah bermuram durja. Keadaan ini sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia. Jika amal perbuatan di dunia adalah amal kebajikan, mereka akan dibangkitkan dengan wajah berseri. Mereka yang ketika hidup di dunia hanya berbuat maksiat dan menumpuk dosa, akan dibangkitkan dengan wajah bermuram durja.

Nyawa yang telah dibangkitkan tersebut berbondong-bondong menuju padang Mahsyar. Di padang Mahsyar inilah manusia menunggu panggilan Allah Swt. Panggilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Seluruh amal yang telah dilakukan di dunia akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah Swt.

Pada hari itu tidak ada manusia yang dapat mengelak dari pertanggungjawaban. Setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Tidak ada satu pun manusia yang mempertanggungjawabkan perbuatan orang lain. Tidak ada seorang pun yang membantu atau membela kita dalam pertanggungjawaban tersebut. Hal ini karena semua orang disibukkan oleh urusannya masing-masing sehingga tidak ada lagi yang sempat memikirkan orang lain.

Catatan amal yang dibuat selama hidup di dunia akan diperlihatkan. Catatan yang sangat terperinci dan tidak ada satu pun amal yang terlewat. Catatan tersebut dibuat oleh Malaikat Rakib dan Malaikat Atid yang mendampingi manusia setiap saat. Pada hari itu mulut dikunci dan yang berbicara adalah anggota tubuh. Allah Swt. dan diri sendiri yang menjadi saksi pada hari itu.

Pengadilan Allah Swt. merupakan pengadilan yang sangat adil. Semua manusia akan merasakan keadilannya. Amal perbuatan manusia ditimbang untuk mengetahui amal yang lebih berat, amal baik atau amal buruk. Jika amal baik yang lebih berat, surga-Nya telah menunggu. Sebaliknya, jika amal buruk yang lebih berat, neraka dan siksa-Nya telah menanti.

Konsep tentang hari pembalasan diingkari oleh masyarakat jahiliah. Mereka tidak mempercayai adanya hari pembalasan. Bagi mereka kehidupan hanya sampai dunia ini dan tidak ada lagi kehidupan setelah kehidupan di dunia. Masyarakat jahiliah menganggap bahwa manusia tidak akan dibangkitkan dan diminta pertanggungjawaban atas perbuatan di dunia. Masyarakat jahiliah menganggap konsep tentang hari kebangkitan dan pertanggungjawaban amal hanya khayalan yang bertujuan menakut-nakuti mereka. Al-Qur’an secara jelas mengajarkan tentang hari pembalasan. Akan tetapi, masyarakat jahiliah mengabaikannya. Semoga bermanfaat... Wassalam...
LihatTutupKomentar