Kebajikan dan Maksiat Tidak Akan Bersatu Dalam Hati

Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab-kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Alquran surah fathir ayat 29.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya;
Bacalah Alquran karena ia akan memberi syafaat kepada orang-orang yang membacanya.

Dikisahkan Pada suatu hari, tepatnya pukul 07.00 pagi, seorang dokter datang ke ruang pemulihan, tiba-tiba ada orang datang menghampirinya, mereka adalah anak dari salah seorang pasien yang telah lanjut usia yang baru saja menjalani operasi jantung, pasien tersebut mengalami pembengkakan yang parah di otaknya sehingga ia kehilangan kesadarannya sejak menjalani operasi tersebut, aktivitas jantungnya sangat lemah sekali, dan kedua ginjalnya sudah tidak berfungsi.

Mereka mendatangi dokter tersebut dan berkata; " ayah kami sedang menghadapi sakaratul maut, kami harap anda berkenan untuk mentalqininya membaca dua kalimat syahadat.

Kemudian sang dokter pergi bersama mereka, saat itu tekanan jantung pasien sangat lemah yakni sekitar 40, sedangkan detak jantungnya sekitar 35 per menit. Sang dokter mendekatinya dan berkata kepada pasien tersebut, " ucapkan asyhadu alla ilaha illallah..." sekonyong-konyong tangan kanannya bergerak, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah tiba-tiba tekanan darahnya mencapai 130/80 dan detak jantungnya mencapai 120 per menit.

Kemudian sang dokter mengatakan kepada anak-anaknya. " seluruh organ tubuh Ayah kalian telah bereaksi dengan dua kalimat syahadat, iya bisa merasakan bacaan dua kalimat syahadat tersebut, saat ini dia sedang menghadapi sakaratul maut, kenapa kalian tidak membacakan Alquran untuknya sampai ruhnya keluar?"

6 orang anak dari persen tersebut saling bergantian membacakan Alquran, dan itu berlangsung selama tiga hari tiga malam, hingga akhirnya pasien tersebut menghadap Tuhan-Nya. Selama itu tekanan darahnya bertahan sekitar 130, dan detak jantungnya bertahan diatas 100 detakan per menit.

Atas kejadian ini sang dokter bertanya kepada mereka mengenai sisi-sisi kehidupan ayahnya sewaktu masih hidup. Mereka mengatakan "Ayah kami termasuk ahli Al Quran, seluruh ucapannya adalah Al Quran dan zikir, ia selalu menghatamkan Alquran dalam waktu 3 hari atau 5 hari, paling lama ia menghatamkan Alquran dalam satu minggu."

Kemudian anak-anaknya menambahkan bahwa sewaktu hidupnya Ia banyak menyebut asma Allah hingga akhirnya Allah ta'ala menutup usianya dengan Khusnul Khotimah. Dia telah menjadikan 4 hari terakhir dari usianya untuk mendengar bacaan Alquran yang mulia. Dzikirnya tidak pernah terputus, dan alangkah indah nya Khusnul Khotimah itu dan saya yakin semua orang muslim pasti mengharapkannya.

Akan tetapi Pernahkah terbayang oleh anda atau kita jika saja ternyata penutup usia adalah mendengarkan musik dan nyanyian? Alangkah buruknya su'ul Khotimah itu yaitu mereka yang hatinya telah diracuni sehingga ia tidak bisa mendengarkan kecuali musik dan nyanyian dan akhirnya itulah penutup usianya.

Dikisahkan dalam cerita yang lain, pada suatu hari tepatnya ba'da subuh di bulan Ramadhan tahun 1418 Hijriah, sang dokter keluar rumah untuk satu keperluan, dalam perjalanan tersebut di jalan dokter tersebut melihat satu mobil terbalik, beliau segera turun dari mobil untuk memberikan bantuan, disana ditemukan seorang pemuda yang telah tewas diiringi dengan suara penyanyi sedang mengandung.

Pembaca sekalian, ketika kita ingin memasukkan kaset nyanyian ke dalam tape mobil, atau ketika sedang mencari channel radio untuk mencari suara penyanyi kegemaran kita, ingatlah selalu bahwa kapan pun kita bisa meninggal, bahkan ketika sedang bersikap sangat hati-hati pun, orang yang tidak hati-hati menabrak kita hingga mengantarkan akhir hayat kita.

Perlulah kiranya kita bertanya kepada diri kita sendiri, akhir kehidupan seperti apakah yang kita kehendaki. Apakah Ingin menutup usia dengan diiringi oleh bacaan Al Quran dan dzikir, atau ingin kematian kita diiringi dengan nyanyian dan musik setan. Pembaca sekalian, orang yang mendapatkan ujian dan cobaan dengan suka mendengarkan nyanyian dan musik, sudah barang tentu ia akan menjauh dari bacaan Alquran, karena cinta kepada bacaan Alquran, tidak akan pernah bersatu dengan cinta nyanyian setan.

Ibnu Qayyim berkata yang artinya;
"Cinta Al Quran dan cinta nyanyian tidak akan pernah bersatu dalam hati seorang hamba"

Jika kita menyukai musik dan nyanyian pasti kita akan meninggalkan Alquran dan dzikir, dan inilah musibah yang besar dan kecelakaan yang parah. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya'
" Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran rabb Yang Maha Pemurah (al-qur'an) kami adakan baginya (setan yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya" (Quran surat Al zukhruf ayat 36)

Pembaca sekalian saudaraku, relakah kita jika setan menjadi teman kita? Jika rela maka sesungguhnya ia akan menunjukkan jalan keburukan bagi kita semua. Oleh karena itu, takutlah kepada Allah dan berniat lah untuk meninggalkan musik dan nyanyian Agar engkau mendapatkan Khusnul Khotimah sebagaimana yang terjadi pada kisah tadi. Allah dibalik semua kehendak dan dialah yang menunjuki jalan..
LihatTutupKomentar