Atmosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan

Kita bernapas menghirup udara. Kita hidup di bawah lapisan udara yang dinamakan atmosfer. Selain udara, tanpa air makhluk hidup juga tidak dapat hidup. Air dan udara sangat diperlukan oleh manusia, tumbuhan, dan binatang. Air merupakan bagian bumi yang paling luas yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan di bumi. Air melimpah di daerah tropik, tetapi sangat langka di gurun.

Atmosfer dan hidrosfer merupakan lapisan udara dan air yang menyelimuti permukaan bumi. Kedua lapisan saling berkaitan. Kondisi atmosfer akan memengaruhi keadaan hidrosfer. Gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer akan berdampak terhadap kehidupan. Perubahan yang terjadi pada hidrosfer akan memengaruhi kehidupan di dalamnya. Oleh karena itu, kedua objek kajian geografi ini akan dibahas dalam satu bab dengan topik yang berlainan.

Atmosfer adalah selubung udara yang terjadi dari campuran bermacam-macam gas yang menyelubungi bola bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara di permukaan bumi dan menjadi wilayah udara suatu negara atau daerah.

Secara umum, udara yang menyelubungi bumi mengandung campuran berbagai macam gas dan zat, yaitu sekitar 98% unsur Nitrogen dan Oksigen, dan 2% lainnya terdiri dari gas argon, ozon, hidrogen (uap air), karbondioksida, neon, helium, kripton, xenon, dan partikel-partikel organik atau anorganik (debu, asap).

Udara di atmosfer sangat besar manfaatnya bagi kehidupan, antara lain untuk bernapas bagi makhluk hidup, melindungi makhluk hidup dari sinar tembus matahari (sinar gamma, sinar x, dan inframerah), melindungi bumi dari benturan-benturan batu-batu meteorit yang jatuh dari angkasa karena tertarik oleh gravitasi bumi, pemantul gelombang bunyi (bermanfaat bagi telekomunikasi, pertahanan dan keamanan, serta penyiaran gelombang radio), sebagai sumber tenaga.

Udara yang mengelilingi permukaan bumi terdiri dari beberapa lapisan udara. Bagian terbawah disebut troposfer. Troposfer adalah lapisan terbawah atmosfer. Ketebalan lapisan troposfer di daerah khatulistiwa kira-kira 12 km, sedangkan di daerah kutub sekitar sembilan kilometer. Pada lapisan ini, terjadi peristiwa-peristiwa meteorik, angin, dan hujan.

Stratosfer merupakan lapisan atmosfer di atas troposfer, yaitu dari 12–80 km dari permukaan air laut. Pada lapisan ini tidak terdapat awan atau hujan. Lapisan udaranya terdiri dari horizontal debu, sedikit sekali uap air, dan temperatur sangat rendah. Pada lapisan stratosfer terdapat lapisan ozon. Ozon bersifat melindungi bumi karena dapat menyerap radiasi ultraviolet dari sinar matahari.

Mesosfer merupakan lapisan atmosfer di atas stratosfer hingga ketinggian 80 kilometer. Lapisan atmosfer di atas mesosfer adalah lapisan termosfer dan paling atas adalah eksosfer.
1. Cuaca dan Iklim serta Alat Pengukurnya
Peristiwa-peristiwa di udara diteliti atau diselidiki oleh dinas meteorologi menggunakan alat-alat meteorologi. Hasil pengamatan melalui alat-alat meteorologi kemudian diinformasikan melalui radio, televisi, surat kabar, atau dalam bentuk tulisan yang lain.

a. Cuaca
Kondisi atau keadaan udara di suatu tempat dan waktu tertentu disebut cuaca. Rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama (sekitar 30 tahun atau lebih) di suatu daerah disebut iklim. Keadaan udara tidak tetap atau selalu berubah dari waktu ke waktu. Faktor-faktor yang memengaruhi keadaan udara disebut unsur cuaca, yaitu suhu udara, tekanan udara, angin, curah hujan, sinar matahari, dan listrik di udara.

1) Suhu Udara dan Radiasi Matahari
Suhu atau temperatur udara adalah panas atau dinginnya udara yang biasa dinyatakan dalam derajat dan diukur menggunakan termograf. Keadaan suhu udara ditentukan oleh penyinaran matahari atau radiasi matahari. Penyinaran matahari (radiasi) adalah pancaran energi panas matahari tanpa zat perantara dalam atmosfer. Faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya suhu udara di suatu wilayah adalah sudut datangnya sinar matahari, letak lintang daerah, intensitas atau lama penyinaran, keadaan muka bumi (daratan atau lautan), dan ketinggian tempat.

Suhu udara di Indonesia rata-rata tinggi karena terletak di daerah khatulistiwa dan intensitas penyinaran matahari tinggi sepanjang tahun. Penerimaan panas matahari tergolong tinggi di daerah khatulistiwa karena sudut datang sinar matahari besar (tegak lurus). Bandingkan dengan datangnya sinar matahari di daerah kutub. Sudut datang sinar matahari di kutub tergolong kecil sehingga intensitas penyinaran kecil.

Temperatur harian diperoleh dari hasil penjumlahan temperatur tertinggi dan terendah dalam sehari (24 jam) kemudian dibagi dua. Perbedaan suhu tertinggi dan terendah disebut amplitudo. Temperatur bulanan suatu tempat adalah jumlah temperatur harian selama sebulan dibagi jumlah hari dalam bulan tersebut. Temperatur tahunan suatu tempat diperoleh dengan cara menjumlahkan temperatur bulanan dalam setahun kemudian dibagi dua belas bulan.

Alat untuk mengukur suhu udara disebut termograf dan hasil rekamannya disebut termogram. Alat ini mencatat suhu udara secara otomatis. Suhu udara diukur selama satu hari, kemudian dihitung rata-ratanya dan diperoleh suhu udara harian. Suhu udara pagi, siang, atau sore hari berbeda sehingga dicari rata-ratanya. Berdasarkan perhitungan harian dapat dihitung suhu udara bulanan atau tahunan.

2) Tekanan Udara
Tekanan udara adalah kemampuan (kekuatan) udara yang banyak dipengaruhi oleh suhu udara. Tekanan udara tinggi bila suhu udara rendah atau tekanan udara rendah bila suhu udara tinggi. Daerah yang sama tekanan udaranya dihubungkan dalam suatu garis khayal yang disebut isobar. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer udara.

Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga berbeda. Tekanan udara secara vertikal yaitu makin ke atas semakin menurun. Hal ini dipengaruhi oleh:
  1. Komposisi gas penyusunnya makin ke atas makin berkurang.
  2. Sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin lemah.
  3. Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 km) sehingga makin tinggi tempat suhu makin naik.
Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan udara adalah sebagai berikut :

a. Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya semakin tipis dan semakin renggang, akibatnya tekanan udara semakin rendah.Tekanan udara di suatu tempat pada umumnya dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yang banyak mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara rendah dan daerah yang sedikit mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara tinggi.

Tekanan udara pada suatu tempat berubah sepanjang hari. Alat pencatat tekanan udara dinamakan barograf. Pada barograf tekanan udara sepanjang hari tergores pada kertas yang dinamakan barogram. Bila hasilnya dibaca secara teliti, maka tekanan udara tertinggi terjadi pada pukul 10.00 (pagi) dan pukul 22.00 (malam) dan tekanan rendah terjadi pada pukul 04.00 (pagi) dan pukul 16.00 (sore).

b. Temperatur
Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul udara berkembang, sehingga tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya jika temperatur udara menjadi kecil, maka tekanan udara menjadi tinggi.

c. Sebaran lautan dan daratan
Pengaruh sebaran daratan dan lautan ini sangat jelas pada lintang pertengahan, pada musim dingin benua relatif lebih dingin dan mempunyai tendensi membentuk pusat-pusat tekanan tinggi.

3) Angin
Tekanan udara di muka bumi berbeda-beda. Perbedaan tekanan udara ini menyebabkan adanya aliran udara yang disebut angin. Angin adalah aliran udara dari daerah tekanan udara tinggi ke daerah tekanan udara rendah. Angin yang memengaruhi cuaca dan iklim suatu wilayah di muka bumi adalah angin musim, angin pasat, dan angin lokal. Kondisi angin ini berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya di muka bumi sehingga memengaruhi cuaca di suatu wilayah. Misalnya, di suatu wilayah kondisi angin pada pagi hari satu mil laut dengan kondisi angin pada siang, sore hari, dan malam hari. Perbedaan inilah yang termasuk lingkup cuaca.

Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Satuan yang digunakan untuk menyatakan kecepatan angin adalah knot. Satu knot merupakan kecepatan satu mil laut dalam satu jam. Berdasarkan kecepatannya, angin dapat dibedakan dalam kategori angin lemah, angin sedang, angin kuat, angin badai, dan angin ribut.

Apa itu angiin ribut? Angin ribut dapat diartikan gerakan udara yang kecepatannya antara 32–37 knot (mil per jam). Dampak yang dapat ditimbulkan oleh angin ribut adalah sebagai berikut.
  1. Korban cidera hingga korban jiwa yang begitu besar.
  2. Kematian hewan ternak dalam jumlah besar.
  3. Kerusakan pada daerah pertanian dan kegagalan panen.
  4. Kerusakan bangunan, harta benda, dan aset-aset penting.
  5. Kerusakan prasarana umum (puskesmas, sekolah, rumah sakit, dan lain sebagainya).

4) Curah Hujan dan Kelembapan
Curah hujan atau presipitasi merupakan jumlah air hujan yang turun pada waktu dan daerah tertentu. Curah hujan ini berhubungan dengan kelembapan udara. Kelembapan udara adalah kadar kandungan uap air dalam udara. Alat untuk mengukur curah hujan disebut rain gauge. Cara mengukur curah hujan, yaitu dengan menampung curah hujan setiap hujan turun dengan alat pengukur hujan selama satu hari untuk memperoleh curah hujan satu hari. Curah hujan bulanan diketahui dengan mengukur curah hujan setiap hujan turun selama sebulan. Curah hujan merupakan faktor iklim yang penting. Secara langsung, tinggi dan rendahnya curah hujan akan menentukan jenis flora di suatu daerah.

Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut higrometer. Higrometer yang dapat mencatat perubahan kelembapan udara disebut higrograf. Kelembapan udara adalah perbandingan jumlah uap air dalam udara dengan jumlah uap air maksimum dalam udara itu pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam satuan persentase.

b. Iklim
Adanya pengaruh unsur iklim yang berbeda antar wilayah menyebabkan perbedaan iklim antara suatu daerah dengan daerah lain. Ada beberapa jenis iklim yang terdapat di permukaan bumi, yaitu iklim matahari, iklim Indonesia, dan iklim menurut Junghunh.

1) Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyaknya sinar matahari di suatu daerah dan posisi letak suatu daerah dengan matahari. Iklim matahari terdiri dari iklim tropis yang terdapat di daerah tropis dengan posisi lintang 0°–23½°, iklim sedang terdapat di daerah sedang dengan lintang 23½°–66½°, dan iklim kutub terdapat di daerah kutub pada lintang 66½°–90°. Daerah iklim sedang dan iklim kutub dikenal ada empat musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
2) Iklim Indonesia
Secara umum, keadaan unsur cuaca dan iklim di Indonesia sama dengan daerah atau negara lain. Namun, kondisi dan letak Indonesia turut memengaruhi keadaan cuaca dan iklim Indonesia. Negara Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan letaknya di khatulistiwa. Oleh karena itu, sifat dasar iklim Indonesia bersuhu udara rata-rata tinggi, bertekanan udara rata-rata rendah, berangin musim, bebas angin taifun, dan kelembapannya tinggi.

Berdasarkan letak wilayah dan unsur cuaca atau iklim yang ada di Indonesia, iklim Indonesia dapat dikelompokkan menjadi iklim tropik, iklim musim, dan iklim laut atau jika digabung menjadi iklim musim laut tropik. Pengertian iklim musim ini berbeda dengan iklim musim di daerah sedang yang memiliki iklim empat musim. Indonesia memiliki iklim musim karena pengaruh letaknya dan angin musim yang melewati Indonesia. Pengaruh angin musim ini menyebabkan Indonesia memiliki musim hujan dan musim kemarau. Iklim musim ini terjadi sesuai dengan proses terjadinya angin musim barat dan angin musim timur.

Indonesia yang luas lautnya sekitar 70% memengaruhi keadaan udara pada pulau-pulau di sekitarnya. Luas laut ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim laut. Ciri iklim laut, yaitu udaranya relatif berawan, basah, dan suhu udara sedang, serta curah hujan tinggi.

Indonesia terletak di daerah tropik sehingga Indonesia memiliki iklim tropik. Ciri iklim tropik adalah panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Suhu udara di daerah tropik daratan benua adalah 18°—35°C, sedangkan di Indonesia suhu udaranya sejuk karena ada pengaruh laut.

Karakteristik suhu udara di Indonesia adalah sebagai berikut.
  1. Suhu udara rata-rata 26° C.
  2. Rata-rata suhu udara tertinggi terjadi antara pukul 14.00– 15.00. c. Suhu terendah terjadi antara pukul 3.00–5.00.
  3. Perbedaan suhu tertinggi dan suhu terendah (amplitudo suhu) tahunan tidak besar.
  4. Suhu di beberapa daerah atau tempat di Indonesia berbeda dengan daerah lain karena pengaruh ketinggian, misalnya di Puncak Jayawijaya suhunya mencapai di bawah 0°C sehingga tertutup salju.
3) Iklim Menurut Junghunh
Iklim Junghunh didasarkan pada ketinggian suatu tempat dan jenis tanaman atau tumbuhan. Berdasarkan ketinggian dan jenis tanaman maka iklim dunia terbagi atas kategori daerah panas, daerah sedang, daerah sejuk, dan daerah dingin.
2. Tipe-Tipe Hujan
Hujan dapat dibedakan menurut intensitas curah hujan dan menurut cara terjadinya. Berdasarkan intensitas curah hujan, hujan dibedakan menjadi hujan halus, hujan rintik-rintik, hujan biasa, dan hujan lebat. Menurut terjadinya hujan, hujan dibedakan dalam kelompok hujan zenith, hujan orografis, hujan frontal, hujan siklonal, dan hujan muson.

a. Hujan Zenith
Hujan zenith merupakan hujan yang terjadi di daerah sekitar ekuator karena pertemuan angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara. Kemudian, angin itu naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di atas ekuator bumi sehingga turun hujan es zenital.
b. Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan. Semakin tinggi suhu udara terus-menerus mendingin sehingga terjadi kondensasi yang kemudian terbentuk awan dan mengakibatkan turunnya hujan.
c. Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi apabila masa udara dingin dengan kekuatan besar bertemu dengan massa udara panas. Pertemuan ini menimbulkan terjadinya pergolakan udara dengan pusaran-pusaran yang bergerak naik. Garis pergolakan antara massa udara panas dan massa udara dingin itu disebut garis front. Awan yang terbentuk di sekitar garis front bergumpal-gumpal bergerak ke atas dengan cepatnya dan terjadilah hujan lebat yang disebut hujan frontal.
3. Suhu dan Curah Hujan Berdasarkan Ketinggian Daerah
Letak atau ketinggian suatu daerah berpengaruh pada suhu udara dan tekanan udara. Ketinggian suatu tempat dapat diketahui/diukur dengan alat altimeter. Alat ini mengukur ketinggian suatu tempat dan menempatkan titik nol di atas permukaan laut. Lokasi suatu tempat juga berhubungan erat dengan curah hujan. Jika di suatu tempat curah hujannya tinggi maka tempat itu sangat lembap dan sebaliknya. Curah hujan tinggi atau rendah di suatu tempat dipengaruhi oleh faktor letak, yaitu faktor ketinggian suatu tempat dari permukaan laut.

4. Proses Terjadi Angin
Angin adalah gerakan massa udara dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Angin terjadi karena ada perbedaan tekanan udara atau temperatur di permukaan bumi. Hal itu sesuai dengan hukum Boys Ballot yang menyatakan bahwa udara mengalir dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.
a. Angin pasat
Angin pasat adalah angin yang bergerak dari daerah maksimum (daerah sedang) menuju daerah minimum (khatulistiwa) secara terus-menerus. Hal ini terjadi karena penyinaran matahari di daerah khatulistiwa yang tinggi sepanjang tahun sehingga tekanan udaranya minimum. Sebaliknya, di daerah sedang hingga kutub, penyinaran matahari tidak sepanjang tahun sehingga tekanan udaranya maksimum.

Angin pasat terdiri dari angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara. Angin pasat timur laut berembus sepanjang tahun di utara khatulistiwa dari daerah bertekanan maksimum menuju daerah bertekanan minimum di daerah khatulistiwa. Angin pasat tenggara berembus sepanjang tahun di daerah selatan khatulistiwa dari daerah bertekanan maksimum menuju daerah bertekanan rendah di daerah khatulistiwa. Angin pasat bertiup pada bagian bawah dan pada bagian atas bertiup angin dengan arah yang berlawanan yang disebut angin antipasat.

b. Angin muson
Angin muson atau angin musim adalah angin yang bergerak terus-menerus selama setengah tahun ke arah yang sama dan setengah tahun berikutnya berganti arah, yaitu bergerak dari arah yang berlawanan dengan arah sebelumnya. Angin musim terjadi sebagai akibat dari gerakan semu tahunan matahari yang memengaruhi tekanan udara. Pada Oktober–Maret, matahari berada di sebelah selatan belahan bumi (Australia) dan pada April–September matahari berada di sebelah utara belahan bumi (Asia). Bila matahari sedang berada di belahan selatan bumi maka tekanan udaranya rendah, sedangkan di belahan utara bumi, tekanan udaranya tinggi sehingga terjadilah gerakan massa udara dari Asia ke Australia yang disebut angin musim barat.
Jika matahari di belahan Australia (selatan bumi) maka jenis anginnya disebut angin musim barat dan bila matahari di belahan Asia (utara bumi) maka jenis anginnya disebut angin musim timur. Kedua angin musim ini sangat memengaruhi pola angin di Indonesia.

c. Angin Lokal
Angin lokal adalah gerakan udara atau angin yang terjadi/bertiup secara lokal di muka bumi, seperti angin fohn, angin siklon, angin darat dan angin laut, serta angin lembah dan angin gunung.

1) Angin Fohn
Angin fohn atau angin terjun adalah angin yang pada awalnya banyak membawa hujan pada lereng pegunungan ketika angin itu mendaki atau naik mengikuti lereng pegunungan. Setelah mencapai puncak pegunungan, angin tersebut menuruni lereng di seberangnya. Pada saat itu, angin tidak mengandung uap air atau kering yang kemudian menjadi panas sehingga bersifat merusak.
2) Angin Siklon
Jika di suatu tempat terdapat tekanan minimum dikelilingi oleh tekanan maksimum, terjadilah angin yang memusat sambil berputar. Angin ini disebut angin taifun atau angin siklon tropik. Angin taifun atau siklon tropik banyak terjadi di atas laut pada daerah sekitar lintang 10º LU ke utara dan 10ºLS ke selatan. Indonesia terletak di daerah lintang kecil sehingga Indonesia bebas dari pengaruh buruk siklon tropik.

3) Angin Darat dan Angin Laut
Pada malam hari, daratan menjadi lebih cepat dingin dibandingkan lautan. Udara di atas lautan akan naik sehingga di atas lautan tekanan udaranya menjadi kecil (minimum). Pada saat ini akan mengalir angin dari darat ke laut. Angin ini disebut angin darat. Sebaliknya, pada pagi atau siang hari, lautan lebih dingin dibandingkan dengan dataran sehingga udara mengalir dari laut ke daratan. Angin ini disebut angin laut.
4) Angin Lembah dan Angin Gunung
Tidak jauh berbeda dengan angin darat dan angin laut, pada siang hari berembus angin lembah, yaitu angin yang berembus dari lembah ke puncak pegunungan. Sebaliknya, pada malam hari berembus angin gunung, yaitu angin yang berembus dari puncak ke lembah.
5. Informasi dan Manfaat Cuaca dalam Kehidupan
Keadaan cuaca dan iklim berkaitan dengan kehidupan di suatu daerah. Unsur cuaca yang berpengaruh terhadap kehidupan, antara lain sinar matahari, curah hujan, angin, dan suhu udara. Tanpa unsur cuaca tersebut maka tidak terdapat kehidupan di suatu daerah. Unsur cuaca dan iklim sangat bermanfaat dalam menunjang kelangsungan hidup makhluk hidup.

a. Informasi Cuaca Melalui Berbagai Media
Keadaan cuaca dapat berpengaruh pada aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Agar aktivitas manusia tidak terganggu oleh faktor cuaca, diperlukan informasi dari lembaga yang menangani cuaca. Lembaga yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan informasi cuaca di Indonesia adalah Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Informasi cuaca disebarluaskan kepada masyarakat, seperti sinar matahari (cerah, berawan, kabut), hujan, kecepatan angin, dan suhu udara. Informasi ini dapat diperoleh atau terdapat di surat kabar, radio, dan televisi. Media penyampaian informasi ini masing-masing membawa kelebihan dan kekurangan sesuai dengan karakter media tersebut.

Tujuan penyebaran informasi cuaca melalui media adalah agar masyarakat mengetahui keadaan cuaca yang terjadi dan masyarakat dapat mengantisipasinya. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat dalam aktivitasnya tidak menemui hambatan.

b. Manfaat Cuaca dalam Kehidupan
Unsur cuaca dan iklim sangat berpengaruh pada kehidupan. Misalnya, kehidupan di daerah kutub atau daerah sedang yang mengenal perbedaan musim sangat kontras, berbeda dengan kehidupan di daerah tropik. Perbedaan itu dapat dilihat dari segi pakaian, makanan, bentuk rumah, mata pencaharian, dan pola hidup. Jenis pakaian di daerah kutub atau daerah sedang lebih tebal dibandingkan dengan pakaian di daerah tropik. Dalam segi makanan juga berbeda. Makanan di daerah sedang atau kutub lebih banyak makanan yang berlemak (daging) untuk menjaga suhu badan tetap panas. Demikian juga bentuk rumah, ruangan, pintu, dan jendela. Rumah atau bangunan di daerah sedang atau kutub dibuat besar-besar agar keluar masuk udara dan persediaan udara dalam ruangan berkapasitas tinggi.

Secara garis besar, unsur cuaca dan iklim dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian, kesehatan, perhubungan, dan telekomunikasi.

1) Pertanian
Unsur iklim dan cuaca bermanfaat untuk pertanian yaitu untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Unsur iklim sangat diperlukan tanaman agar dapat hidup dengan baik.

2) Kesehatan Manusia
Unsur cuaca dan iklim sangat diperlukan oleh manusia untuk menjaga kesehatannya. Unsur itu, antara lain sinar matahari, suhu udara, curah hujan, dan angin. Sinar matahari sangat diperlukan manusia untuk membunuh kuman-kuman, bakteri, dan mencegah timbulnya penyakit tulang. Curah hujan diperlukan sebagai sumber air dan keperluan hidup yang lain. Tanpa curah hujan, persediaan air di permukaan bumi akan berkurang dan kering. Angin juga sangat diperlukan sebab tidak ada makhluk yang dapat hidup tanpa adanya angin.

Selain bermanfaat, unsur cuaca dan iklim ini juga merugikan kesehatan. Misalnya, sinar matahari yang terlalu panas dapat mengakibatkan penyakit radang paru-paru dan curah hujan yang terlalu tinggi membuat udara menjadi lembap sehingga dapat menyebabkan penyakit encok dan tulang.

3) Perhubungan
Indonesia merupakan negara kepulauan dan meliputi wilayah yang luas. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan jasa perhubungan dari suatu daerah ke daerah lain. Pengetahuan tentang faktor-faktor cuaca sangat perlu diketahui oleh pengguna jasa perhubungan laut. Hal ini berguna, antara lain agar terhindar dari serangan taifun. Dengan demikian, perhubungan antardaerah dapat berjalan lancar, aman, dan selamat.

Dalam perhubungan udara, pengetahuan tentang curah hujan dan arah angin sangat dibutuhkan untuk menghindari terjadinya kecelakaan penerbangan. Kecelakaan penerbangan yang sering terjadi disebabkan oleh cuaca yang buruk. Demikian juga nelayan yang menggunakan kapal kecil, kapal layar, dan kapal motor berkekuatan kecil, sangat membutuhkan informasi tentang faktor-faktor cuaca ini agar terhindar dari serangan angin topan dan hujan lebat, terutama pada musim angin barat.

Manfaat cuaca dan iklim bagi masyarakat sangat besar sehingga informasi cuaca disiarkan melalui berbagai media elektronik dan media cetak, seperti surat kabar. Informasi cuaca yang disiarkan, antara lain tentang arah dan kecepatan angin, hujan, suhu udara, dan awan.
LihatTutupKomentar